Buku Best Seller
Pendidikan dan pelatihan Kepemimpinan (Diklat PIM) pola baru sesungguhnya merupakan upaya inovatif dalam rangka membentuk sosok pemimpin strategis-taktikal-operasional yang mampu membangun kompetensi menjabarkan dan memimpin pelaksanaan visi dan misi instansi ke dalam program (Diklat PIM Tingkat III) dan membentuk sosok kepemimpinan operasional yang mampu menyusun rencana dan memimpin pelaksanaan kegiatan (PIM Tingkat IV).
Inovasi kunci Perubahan
Inovasi adalah
unsur penting dalam Diklat ini karena proyek perubahan baru dapat dirancang dan
diwujudnyatakan melalui inovasi perserta Diklat. Oleh karenanya, dalam Diklat Pim
Pola Baru ini, inovasi merupakan salah satu agenda dari 5 (lima) agenda yang harus
dilaksanakan setiap peserta Diklat.
Alasan mendasar
organisasi memerlukan perubahan adalah karena sesuatu yang relevan bagi organisasi
telah berubah, atau akan berubah. Oleh sebab itu, organisasi tidak punya pilihan
lain kecuali berubah juga. Perubahan ini terjadi karena adanya dorongan untuk berubah.
Tujuh Proses Perubahan Organisasi
Ada 7
(tujuh) langkah komprehensif yang ditempuh dalam proses perubahan organisasi. Langkah-langkah
tersebut yaitu:
- Kenali kebutuhan akan perubahan. Dst .
- Tetapkan tujuan perubahan. Set Your goals,
- Diagnosis apa yang menyebabkan perlunya dilakukan perubahan. Diagnosa everything that it need to make change,
- Pilih teknik / metode perubahan yang sesuai untuk mencapai tujuan. Choose the relevant change method to reach your goals,
- Rancanglah implementasi Proyek Perubahan. Lakukan Implementasi Proyek Perubahan,
- Dst , dan
- Dst .
Sebuah
manajemen perubahan yang efektif harus mampu memahami penolakan yang sering kali
mengikuti perubahan. Ada beberapa hal yang menjadi alasan terjadinya penolakan terhadap
perubahan organisasi, yaitu:
- Ketidakpastian
- Kepentingan pribadi yang terancam
- Perbedaan persepsi
- Rasa kehilangan.
Teknik mengatasi penolakan Perubahan
Untuk mengatasi penolakan terhadap perubahan yang terjadi
dalam organisasi, setidaknya ada beberapa teknik yang bisa diterapkan, yaitu:
- Gerakkan Partisipasi para pihak.
- Berikan Pendidikan dan komunikasi.
- Berikan Fasilitasi.
- Tawarkan negosiasi dan dapatkan persetujuan/ kompromi.
- Lakukan manipulasi dan kooptasi. Maksudnya manipulasi di sini dst dst ..
- dst.
Dalam
Diklatpim Pola Baru ini diperkenalkan istilah coach atau counselor dan
mentor (pembimbing). Yang dimaksud mentor adalah seorang
atasan langsung peserta diklatpim yang dilibatkan dalam proyek perubahan.
Sedangkan seorang coach disini adalah dari widyaiswara pembimbing dari Badan Diklat
/ Balai Diklat / Pusdiklat.
Coaching dan Mentoring
Untuk
menjadi coach yang baik, ada 5 langkah coaching yang harus dikuasai yaitu:
1.
Membangun kepercayaan terhadap
coachee.
2.
Mendengarkan secara aktif.
3.
Mengklarifikasi untuk kejelasan
pembicaraan.
4.
dst.
5.
dst.
Peran mentor
Sedangkan
dalam merancang dan implementasi Proyek Perubahan, peran seorang mentor yaitu diantaranya
:
1. Memberikan masukan dalam
rancangan dan implementasi proyek perubahan.
2. Mengecek kebenaran rancangan
proyek perubahan.
3. Memberikan persetujuan
atas rancangan proyek perubahan.
4. Memberikan dukungan terhadap
rancangan dan implementasi proyek perubahan.
5. dst.
Analisis
Stakeholder
......
Adapun Stakeholders analysis merupakan suatu kegiatan menganalisis sikap dan respon
dari stakeholders terhadap pelaksanaan kebijakan atau proyek. Biasanya analisis
stakeholder dilakukan pada tahap persiapan pelaksanaan proyek untuk mengetahui respon
dari stakeholders terutama mengenai kemungkinan perubahan proyek.....
Langkah-langkah analisis stakeholder
Adapun langkah-langkah analisis stakeholder
dapat dijelaskan sebagai berikut:
1.
Langkah I, identifikasilah stakeholder
2.
Langkah II, lakukan assessment terhadap kepentingan-kepentingan
para stakeholder dan dampak-dampak potensial yang muncul dari kepentingan-kepentingan
3.
Langkah III, lakukan assessment terhadap pengaruh dan kepentingan
para stakeholder
4.
Langkah IV, buatlah satu kerangka untuk menentukan strategi pelibatan
stakeholder. Dst dst.....
Roadmap Proyek Perubahan
Begitu mendengar kata perubahan, sebagian orang
boleh jadi langsung merasa ciut. Barangkali ia membayangkan ketidak-pastian yang
membentang di depan mata, “Bagaimana kalau gagal?” Karena itu ia ragu-ragu untuk
melangkah.
Keraguan semacam itu bukan hanya menghinggapi
orang per orang. Lantaran sudah nyaman berada dalam satu keadaan, merasa telah mapan,
organisasi pun biasanya enggan untuk mencoba sesuatu yang baru. Apa lagi bila membayangkan
besarnya skala perubahan, yang menyangkut banyak segi, melibatkan banyak bagian
dalam organisasi, dan diperlukan pengerahan sumber daya yang tidak sedikit, baik
itu manusia, waktu, dana, maupun energi. Mungkin saja ada yang membayangkan melakukan
perubahan itu tak ubahnya memasuki hutan belantara dan kita tidak mengetahui pasti
apakah kita akan sampai ke tempat tujuan. Dst dst…..
Tata Kelola Proyek Perubahan
Manajemen proyek dapat
didefinisikan sebagai suatu proses dari perencanaan, pengaturan, kepemimpinan, dan
pengendalian dari suatu proyek oleh para anggotanya dengan memanfaatkan sumber daya
seoptimal mungkin untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan. Fungsi dasar manajemen
proyek terdiri dari pengelolaan-pengelolaan lingkup kerja, waktu, biaya, dan mutu.
Pengelolaan aspek-aspek tersebut dengan benar merupakan kunci keberhasilan dalam
penyelenggaraan suatu proyek. Dst dst…..
Ada dua hal yang perlu dipersiapkan
dalam melakukan langkah diagnosa organisasi, yaitu agar sukses dalam melakukan diagnosa,
serta mendapatkan hasil yang optimal dalam melakukan perubahan dan pengembangan,
diantaranya yaitu:
Langkah Diagnostic Reading
Langkah diagnostic reading
seperti yang digambarkan Awang Anwaruddin dimulai dari upaya mencermati visi-misi dan
tupoksi organisasi. Tingkat capaian visi misi dan tupoksi dihubungkan dengan
adanya serangkaian gejala permasalahan kondisi saat ini perlu diidentifikasi
melalui proposal proyek perubahan, sehingga diperoleh beberapa poin
permasalahan organisasi yang paling aktual dan layak dieksekusi.
Selanjutnya reformer
(dengan bantuan konsultasi mentornya dan coach) memilih skala prioritas area
perubahan yang mendesak untuk segera dilakukan –tentunya dengan memperhatikan
tupoksi reformer- sehingga diperoleh output perubahan apa yang diinginkan.
Output perubahan akan menghasilkan peta stakeholder yang terkena dampak
perubahan. Dengan adanya analisis peta stakeholder internal maupun eksternal
yang terdampak perubahan, maka reformer dapat membangun struktur tim efektif
yang akan mengeksekusi proyek perubahan.
Selanjutnya diperoleh
faktor kunci keberhasilan (FKK) yang akan menentukan dalam membuat milestone
(tahapan-tahapan) kegiatan proyek perubahan. Dalam proses berfikir berdasarkan
milestone (milestone-based
thinking) akan membantu reformer mengkomunikasikan
perubahan kepada partner potensial yang berusaha membantu Anda, mengapa hal ini
penting dan bagaimana setiap aktifitas berkontribusi terhadap capaian kinerja
dari keseluruhan tujuan.
Tujuan dan Sasaran
perubahan secara jelas dituangkan dalam milestone ini dan dieksekusi oleh tim
yang kompeten. Inilah yang kemudian disebut sebagai kondisi ideal dimana
inovasi berhasil diterapkan.
Project Charter
Riyantono Anwar, Master Black Belt dan konsultan
senior dalam artikelnya
mengatakan bahwa masalah besar akan muncul ketika anda mengabaikan Project Charter
di awal proyek. Ketika project leader dan tim mulai menjalankan aktivitasnya
selama beberapa waktu, baru mulai diketahui bahwa ada masalah; katakanlah arah langkah
proyek yang tidak lagi sesuai dengan arah langkah organisasi. Karenanya, proyek
harus dimulai kembali dari awal. Bayangkan, berapa banyak biaya, tenaga dan waktu
yang telah terbuang sia-sia?
Project
Charter adalah dokumen
yang digunakan untuk memulai proyek perubahan. Dokumen project charter berisi informasi
penting yang mencakup penjelasan ringkas dari sebuah proyek yang akan dijalankan.
Dokumen ini menampilkan judul proyek yang dikerjakan, latar belakang dijalankannya
proyek, deskripsi, tujuan, manfaat, target, ruang lingkup, tim yang terlibat, durasi
pengerjaan proyek, milestone, tatakelola dan sebagainya. Dalam diklatpim
dikenal dengan Kesepakatan Area Perubahan/ RPP / Rencana Aksi PP.
....Dan masih banyak konsep yang dibahas dalam buku ini untuk menyusun 4 format
dan 1 laporan BT 1....
Akan lebih lengkap jika Anda melengkapi koleksi bacaan Anda dengan buku Panduan Praktis ini :
Akan lebih lengkap jika Anda melengkapi koleksi bacaan Anda dengan buku Panduan Praktis ini :
Pemesanan kolektif 20 exp (terdiri dari 2 judul @ 10 exp)
Segera pesan lebih dini sebelum diklatpim di mulai.
Hubungi Hp 081 321 995 789 /
WhatsApp 085 640 755 789
Komentar
Posting Komentar