Langsung ke konten utama

8 Langkah Memimpin Perubahan Kotter


Oleh: Awang Anwaruddin, LAN RI
 

  1. “Identifikasikan dan diskusikan potensi- potensi krisis dan peluang-peluang besar yang dihadapi organisasi. Cermati pesaing-pesaing yang menjadi ancaman.” 
  2. “Bentuk Tim yang kuat. Bukan sekedar panitia biasa, tetapi Tim Khusus yang profesional dengan kewenangan penuh untuk menginisiasi berbagai perubahan.” 
  3. “Ciptakan visi baru untuk membantu mengarahkan upaya perubahan organisasi. Kembangkan strategi- strategi untuk mencapai visi tersebut.” 
  4. “Manfaatkan semua sarana yang ada untuk menyampaikan visi yang baru kepada seluruh pegawai. Ajarkan mereka budaya kerja yang baru melalui contoh-contoh.”  
  5. “Didik para pegawai agar memahami visi baru. Ubah program, system, dan/atau kebiasaan-kebiasaan yang dapat menghambat visi. Dorong pegawai untuk berani ambil resiko dan menerapkan ide-ide, kegiatan, dan tindakan- tindakan yang di luar kebiasaan.”
  6. Rencanakan program- program inovatif jangka pendek sebagai ‘quick wins’ organisasi. Libatkan para ahli dan kolega untuk bekerja-sama mensukseskan pencapaian ‘quick wins.’
  7. Manfaatkan keberhasilan untuk mengubah sistem, struktur, dan kebijakan yang tidak sesuai visi. Kembangkan dan berdayakan pegawai yang mampu menerapkan visi, dan ciptakan kembali program-program baru dengan proses yang sama.
  8. “Hubungkan budaya kerja yang baru dan keberhasilan organisasi. Kembangkan metode untuk memastikan suksesi kepemimpinan sesuai kebutuhan perubahan." 
Pembahasan Pak Awang ini juga saya sertakan dalam buku Merancang Proyek Perubahan.
Kelanjutannya akan sangat menarik bukan ?



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Buku Aplikasi Telaahan Staf (Completted Staff Work)

Telah Terbit Buku : Aplikasi Telaahan Staf, Konsep dan Strategi Penyusunannya Perubahan paradigma yang saat ini begitu cepat di lingkungan masyarakat menuntut perubahan yang sama di lingkungan organisasi pemerintah, kondisi ini berimbas kepada pemegang pengambilan keputusan untuk dituntut lebih hati-hati dalam setiap pengambilan keputusan yang menjadi tanggung jawabnya, karena sekecil apapun suatu kekeliruan yang dibuat, maka konsekuensinya akan berdampak pada aspek hukum. Namun dalam kenyataannya cukup banyak pimpinan, dikala akan mengambil sebuah keputusan, seringkali dihadapkan kepada informasi dan  data sebagai bahan pengambilan keputusan yang  kurang lengkap, padahal kondisi tersebut sangatlah dibutuhkan oleh pimpinan. Mungkin selama ini Anda sudah pernah atau boleh jadi sering membuat Telaahan Staf kepada Pimpinan, akan tetapi mengapa setiap membuat Telaahan Staf, proses  penyelesaian masalahnya dirasakan tidak tuntas, dengan kondisi terseb...

Systems Thinking, Berpikir Serba Sistem

Peter Senge yang memperkenalkan konsep sistem archeptype kepada pemerhati manajemen yang luas dalam bukunya The Fifth Discipline , Daniel H Kim dan Virginia Anderson, dengan bukunya yang monumental System Archetype Basic, from Story to Structure , yang merupakan sumber utama buku ini.  Berpikir serba sistem ( systems thinking ) adalah satu pendekatan yang sangat bermanfaat bagi para pemimpin dan pimpinan yang mendukung kemampuan memahami dan memecahkan masalah organisasi dan manajemen yang kompleks. Berpikir serba sistem merupakan keniscayaan untuk dapat melihat suatu masalah atau kejadian sebagai suatu bagian dari permasalahan yang lebih besar, dan memahami hubungan antara kejadian-kejadianyang satu dan yang lain yang kelihatannya terpisah pada ruang dan waktunya dalam suatu gambaran yang utuh, holistik. Kerangka systems thinking ini relevan untuk siapa saja yang terlibat dalam organisasi dan manajemen, sebab masalah organisasi dan manajemen tidak cocok lagi dipecahkan de...

Kunci pertanyaan Evaluasi Kepemimpinan di Buku Merancang Proyek Perubahan Edisi 2015 Cetakan 4

#Memetakan Stakeholder Pembahasan Stakeholder penting, mengapa Proyek Perubahan Anda harus melibatkan 3 jenis stakeholder ini: 1.      Stakeholder Utama (primer) Stakeholder primer adalah individu atau kelompok yang memperoleh manfaat secara langsung dari hasil suatu kegiatan proyek Jika dimobilisasi secara tepat maka penerima manfaat merupakan pendukung yang paling terpercaya dan meyakinkan ……. Dan seterusnya …. Dst … dst 2.      Stakeholder Pendukung (sekunder) Stakeholder sekunder adalah individu, kelompok maupun organisasi yang mempunyai pandangan atau posisi yang sama dan siap bergabung didalam suatu koalisi untuk mendukung isu tertentu. ……. Dan seterusnya …. Dst … dst 3.      Stakeholder Kunci Pembuat keputusan atau stakeholder kunci adalah mereka yang berkepentingan dengan kekuasaan atau otoritas untuk bertindak mempengaruhi perubahan atau kebijakan yang diharapkan. Yang termasuk di dalam kelompok ...