Langsung ke konten utama

Milestone-based Thinking



A Roadmap for Setting Goals and Achieving Success

The purpose of the milestone-based thinking is to choose the right goals and objectives and  organize yourself to attain them. A flexible, milestone-based approach will help you understand, meet, and even anticipate the specific needs of your business – all while making the most of your current technology investments. Milestone-based thinking can help you organize your activities and your available resources into a logical sequence of steps or stages.  In your role as a manager, milestone-based thinking helps you understand the priorities at each stage of your company’s or project development, operations, and growth.  Externally, milestone-based thinking helps you communicate to potential partners what you are attempting to do, why it is important, and how each activity contributes to the achievement of the overall goal.

Shortcomings of the Traditional Process Models
The traditional Systems Development Life Cycle (SDLC) used by many companies is activity- or task-driven. With variations across methodologies, the traditional life cycle typically consists of the distinct phases shown in the following list: Definition; Analysis; Design; Construction; Test; Transition and Migration; Production.
The term "phase" implies that each set of tasks must be completed before the next phase can begin. Typically, different teams handle each phase in the life cycle, and each phase must be heavily documented to allow for a different team to pick up the next phase. As a result, decisions freeze early and flexibility is minimized.
While this model provides a useful way to categorize the types of tasks that occur throughout the development life cycle, it does not recognize or leverage the characteristics of component-based enterprise development.
The major problem with the waterfall process model for component-based development is that it is task-focused rather than process-oriented. This makes it difficult to make the flexible decisions and meet the rapidly changing priorities that are vital to managing an enterprise development project with its multiple components and heavy emphasis on user interface requirements.
Advantages and Characteristics of the Milestone-Based Process Model
Overcoming these drawbacks requires a more flexible, iterative, process-oriented development model. The milestone-based process model is derived from the product life cycle model proven so successful within Microsoft Corporation. It encourages thinking about work in terms of processes rather than tasks. Milestones mark the self-regulation points of these processes.
The four characteristics of the milestone-driven model are:
·      Milestone-based approach. The application development process is driven by external and internal milestones, which are checkpoints to guide the development process.
·      Clear ownership and accountability. The process model connects responsibility for each milestone to the project team roles.
·      Risk-driven scheduling. High risk components of a project are completed as early as possible.
·      Versioned releases. The concept of versioned releases is an important one throughout the systems development life cycle because it impacts how expectations are set and how the entire project is planned and managed.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Buku Aplikasi Telaahan Staf (Completted Staff Work)

Telah Terbit Buku : Aplikasi Telaahan Staf, Konsep dan Strategi Penyusunannya Perubahan paradigma yang saat ini begitu cepat di lingkungan masyarakat menuntut perubahan yang sama di lingkungan organisasi pemerintah, kondisi ini berimbas kepada pemegang pengambilan keputusan untuk dituntut lebih hati-hati dalam setiap pengambilan keputusan yang menjadi tanggung jawabnya, karena sekecil apapun suatu kekeliruan yang dibuat, maka konsekuensinya akan berdampak pada aspek hukum. Namun dalam kenyataannya cukup banyak pimpinan, dikala akan mengambil sebuah keputusan, seringkali dihadapkan kepada informasi dan  data sebagai bahan pengambilan keputusan yang  kurang lengkap, padahal kondisi tersebut sangatlah dibutuhkan oleh pimpinan. Mungkin selama ini Anda sudah pernah atau boleh jadi sering membuat Telaahan Staf kepada Pimpinan, akan tetapi mengapa setiap membuat Telaahan Staf, proses  penyelesaian masalahnya dirasakan tidak tuntas, dengan kondisi terseb...

Systems Thinking, Berpikir Serba Sistem

Peter Senge yang memperkenalkan konsep sistem archeptype kepada pemerhati manajemen yang luas dalam bukunya The Fifth Discipline , Daniel H Kim dan Virginia Anderson, dengan bukunya yang monumental System Archetype Basic, from Story to Structure , yang merupakan sumber utama buku ini.  Berpikir serba sistem ( systems thinking ) adalah satu pendekatan yang sangat bermanfaat bagi para pemimpin dan pimpinan yang mendukung kemampuan memahami dan memecahkan masalah organisasi dan manajemen yang kompleks. Berpikir serba sistem merupakan keniscayaan untuk dapat melihat suatu masalah atau kejadian sebagai suatu bagian dari permasalahan yang lebih besar, dan memahami hubungan antara kejadian-kejadianyang satu dan yang lain yang kelihatannya terpisah pada ruang dan waktunya dalam suatu gambaran yang utuh, holistik. Kerangka systems thinking ini relevan untuk siapa saja yang terlibat dalam organisasi dan manajemen, sebab masalah organisasi dan manajemen tidak cocok lagi dipecahkan de...

Kunci pertanyaan Evaluasi Kepemimpinan di Buku Merancang Proyek Perubahan Edisi 2015 Cetakan 4

#Memetakan Stakeholder Pembahasan Stakeholder penting, mengapa Proyek Perubahan Anda harus melibatkan 3 jenis stakeholder ini: 1.      Stakeholder Utama (primer) Stakeholder primer adalah individu atau kelompok yang memperoleh manfaat secara langsung dari hasil suatu kegiatan proyek Jika dimobilisasi secara tepat maka penerima manfaat merupakan pendukung yang paling terpercaya dan meyakinkan ……. Dan seterusnya …. Dst … dst 2.      Stakeholder Pendukung (sekunder) Stakeholder sekunder adalah individu, kelompok maupun organisasi yang mempunyai pandangan atau posisi yang sama dan siap bergabung didalam suatu koalisi untuk mendukung isu tertentu. ……. Dan seterusnya …. Dst … dst 3.      Stakeholder Kunci Pembuat keputusan atau stakeholder kunci adalah mereka yang berkepentingan dengan kekuasaan atau otoritas untuk bertindak mempengaruhi perubahan atau kebijakan yang diharapkan. Yang termasuk di dalam kelompok ...