Langsung ke konten utama

Anda sulit menentukan area proyek perubahan ?



Seringkali peserta Diklatpim atau reformer sulit menentukan area apa saja yang dapat diterapkan perubahan? Perubahan yang dapat Anda usulkan dalam organisasi sesuai tupoksi Anda, setidaknya meliputi tiga bidang umum, diantaranya yaitu:

1.      Struktur dan rancangan organisasi. Yang termasuk ke dalam bidang ini adalah :
a.       rancangan pekerjaan,
b.      departementalisasi, contoh: Intensifikasi Kerjasama Pemeliharaan Gardu Dan Jaringan Listrik di KP3B dengan PT PLN.
c.       hubungan pelaporan, contoh: otomasi Pelaporan
d.      distribusi otoritas, contoh: Pelimpahan kewenangan Penarikan PBB kepada Kelurahan / Desa.
e.       mekanisme koordinasi, contoh: Pembentukan Pondok Konsultasi Penghitungan Kerugian Keuangan Negara.
f.        struktur lini-staf,
g.       rancangan keseluruhan,
h.      budaya, contoh: Penerapan Penggunaan Bahasa Inggris Sebagai Bahasa Utama Hubungan Masyarakat dalam menyongsong MEA 2015.
i.        manajemen sumber daya manusia, contoh: Pengelolaan Tugas Pengawasan Menara BTS.

2.      Teknologi dan Operasi, meliputi:
a.       teknologi informasi, contoh: Buku Pintar Penggunaan Situs Web Instansi ........
b.      peralatan, contoh: Penerapan Penggunaan Alat Mesin Pertanian ..........
c.       proses pekerjaan, contoh: Pelayanan Pembayaran PKB melalui Mesin ATM di Samsat ..................
d.      urutan pekerjaan, contoh: pembuatan SOP
e.       sistem pengendalian, contoh: penerapan Gugus Kendali Mutu pada Pelayanan .........

3.      Orang/ SDM. Dalam hal ini yang dipengaruhi adalah:
a.       kemampuan dan keterampilan,
b.      kinerja,
c.       persepsi,
d.      ekspektasi,
e.       sikap dan nilai.

Bahasan ini saya sertakan dalam Buku Merancang Proyek Perubahan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Buku Aplikasi Telaahan Staf (Completted Staff Work)

Telah Terbit Buku : Aplikasi Telaahan Staf, Konsep dan Strategi Penyusunannya Perubahan paradigma yang saat ini begitu cepat di lingkungan masyarakat menuntut perubahan yang sama di lingkungan organisasi pemerintah, kondisi ini berimbas kepada pemegang pengambilan keputusan untuk dituntut lebih hati-hati dalam setiap pengambilan keputusan yang menjadi tanggung jawabnya, karena sekecil apapun suatu kekeliruan yang dibuat, maka konsekuensinya akan berdampak pada aspek hukum. Namun dalam kenyataannya cukup banyak pimpinan, dikala akan mengambil sebuah keputusan, seringkali dihadapkan kepada informasi dan  data sebagai bahan pengambilan keputusan yang  kurang lengkap, padahal kondisi tersebut sangatlah dibutuhkan oleh pimpinan. Mungkin selama ini Anda sudah pernah atau boleh jadi sering membuat Telaahan Staf kepada Pimpinan, akan tetapi mengapa setiap membuat Telaahan Staf, proses  penyelesaian masalahnya dirasakan tidak tuntas, dengan kondisi tersebut tentu kita

Systems Thinking, Berpikir Serba Sistem

Peter Senge yang memperkenalkan konsep sistem archeptype kepada pemerhati manajemen yang luas dalam bukunya The Fifth Discipline , Daniel H Kim dan Virginia Anderson, dengan bukunya yang monumental System Archetype Basic, from Story to Structure , yang merupakan sumber utama buku ini.  Berpikir serba sistem ( systems thinking ) adalah satu pendekatan yang sangat bermanfaat bagi para pemimpin dan pimpinan yang mendukung kemampuan memahami dan memecahkan masalah organisasi dan manajemen yang kompleks. Berpikir serba sistem merupakan keniscayaan untuk dapat melihat suatu masalah atau kejadian sebagai suatu bagian dari permasalahan yang lebih besar, dan memahami hubungan antara kejadian-kejadianyang satu dan yang lain yang kelihatannya terpisah pada ruang dan waktunya dalam suatu gambaran yang utuh, holistik. Kerangka systems thinking ini relevan untuk siapa saja yang terlibat dalam organisasi dan manajemen, sebab masalah organisasi dan manajemen tidak cocok lagi dipecahkan dengan

Kunci pertanyaan Evaluasi Kepemimpinan di Buku Merancang Proyek Perubahan Edisi 2015 Cetakan 4

#Memetakan Stakeholder Pembahasan Stakeholder penting, mengapa Proyek Perubahan Anda harus melibatkan 3 jenis stakeholder ini: 1.      Stakeholder Utama (primer) Stakeholder primer adalah individu atau kelompok yang memperoleh manfaat secara langsung dari hasil suatu kegiatan proyek Jika dimobilisasi secara tepat maka penerima manfaat merupakan pendukung yang paling terpercaya dan meyakinkan ……. Dan seterusnya …. Dst … dst 2.      Stakeholder Pendukung (sekunder) Stakeholder sekunder adalah individu, kelompok maupun organisasi yang mempunyai pandangan atau posisi yang sama dan siap bergabung didalam suatu koalisi untuk mendukung isu tertentu. ……. Dan seterusnya …. Dst … dst 3.      Stakeholder Kunci Pembuat keputusan atau stakeholder kunci adalah mereka yang berkepentingan dengan kekuasaan atau otoritas untuk bertindak mempengaruhi perubahan atau kebijakan yang diharapkan. Yang termasuk di dalam kelompok ini adalah .. ……. Dan seterusnya …. Dst … dst… #Langka